Bersama Profesor Arthur F. Dalley II, menulis Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris yang paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia, digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunjukkan referensi Al Quran tentang Penciptaan Manusia kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya lalu berkata :
"Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah Fakta Ilmiah yang baru diketahui oleh Ilmu Pengetahuan Moderen! Ini Tidak Mungkin, Muhammad pasti menggunakan Mikroskop!"
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata
"Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?"
"iya iya saya tau, saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini" jawab sang profesor....
***
"Kemudian Kami menjadikan air mani dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqah lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik" [QS. Al Mu'minuun: 13-14]Jika dicermati lebih dalam, sebenarnya 'alaqah' dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan 'segumpal darah' juga bermakna 'penghisap darah', yaitu lintah.
Padahal tidak ada perumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit.
Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding rahim/uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.
Ajaibnya, embrio janin dalam tahap itu jika diperbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku.
Padahal pada masa itu belum ditemukan mikroskop dan lensa. Jelas itu adalah pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari Allah Subhanahu wata'ala, yang Maha Mengetahui segala Sesuatu.
Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al-Quran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat yang profesor gusar dan merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan embrio yang kurang.
Posting Komentar